Semakin hari semakin memusingkan. Cepat lambat aku memang harus mengambil keputusan pada apa yang sedang aku hadapi. Semua masalah ini bermula ketika aku dilahirkan mungkin. Saat Tuhan dengan Kuasanya menganugerahkan kepadaku sebuah nasib menjadi seseorang yang mudah memahami, mudah mengerjakan, membuat, dan menyelesaikan.
Mereka bilang aku pintar, cerdas, entah apalah itu. Tapi yang aku rasakan, hanyalah sama dengan yang lain. Aku hanya merasa bahwa aku bisa memahami lebih cepat. Itu saja. Tapi ternyata kedua orang tua serta guru-guruku tak merasa demikian. Mereka terus saja menekankan sesuatu yang tidak seharusnya kudapatkan pada umur-umur keemasanku. Mereka memaksaku mempersingkat semua study ku di SMP maupun SMA, bahkan semenjak dari primary school. Alhasil aku bisa memasuki salah satu universitas di USA yaitu Princeton dan mengambil major MANAGEMENT seperti yang diharapkan kedua orang tuaku. Dan seperti biasanya, aku menyelesaikannya lebih cepat daripada yang lain. Setelah 3 tahun lulus, aku langsung melanjutkan masterku di bidang Modern and Creative Business. Disanalah, untuk pertama kalinya aku mengenal dunia. Dunia yang lebih gemerlap daripada New York pada malam hari. Lebih damai daripada kota-kota Tuhan. Kita semua mengenalnya dengan Musik. Musik memang telah menyihir seluruh umat manusia dehingga mendjadikannya salah satu business project paling diminati dan memilii profit yang tinggi. Mulailan aku dengan mempelajari musik, menghapal musisi-musisi, dan membaca setiap situasi yang biasanya terjadi pada tiap-tiap masa keemasn suatu periode.
No comments:
Post a Comment